Senin, 15 Oktober 2012

Sel Volta Dalam Kehidupan Sehari-hari

Sel Galvani atau disebut juga dengan sel volta adalah sel elektrokimia yang dapat menyebabkan terjadinya energi listrik dari suatu reaksi redoks yang spontan. reaksi redoks spontan yang dapat mengakibatkan terjadinya energi listrik ini ditemukan oleh Luigi Galvani dan Alessandro Guiseppe Volta. Sel Volta dapat dibedakan menjadi sel Volta primer, sekunder, dan sel bahan bakar. Sel primer adalah sel yang dibentuk dari katode dan anode yang langsung setimbang ketika menghasilkan arus. Sel sekunder adalah sel yang dapat diperbarui dengan cara mengembalikan elektrodenya ke kondisi awal. Adapun sel bahan bakar adalah sebuah sel yang secara bertahap menghabiskan pereaksi yang disuplai ke elektrode-elektrode dan secara bertahap pula membuang produk-produknya. Sel volta terdiri atas elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi disebut anoda(electrode negative), dan tempat berlangsungnya reaksi reduksi disebut katoda(electrode positif).
A. Sel Volta primer
Sel kering Lechlanche merupakan contoh sel Volta primer. Sel kering atau baterai kering terdiri atas wadah yang terbuat dari seng dan bertindak sebagai anode serta batang karbon sebagai katode. Elektrolit sel ini adalah campuran MnO2, NH4Cl, sedikit air, dan kadang-kadang ditambahkan ZnCl2 dalam bentuk pasta.





Anode             :           Zn(s) → Zn2+(aq) + 2 e
Katode                        :           2 MnO2(s) + 2 NH4+(aq) + 2 e → Mn2O3(s) + 2 NH3(g) + H2O(l)
Reaksi             : Zn(s) + 2 MnO2(s) + 2 NH4+(aq)→Mn2O3(s) + Zn2+(aq) + 2 NH3(g) + H2O(l)
Cara kerja sel kering:
a.       Elektrode Zn teroksidasi menjadi ion Zn2+           Zn → Zn2+ + 2 e
b.      Elektron yang dilepaskan mengalir melalui kawat penghantar menuju electrode   karbon.
c.       Elektron-elektron pada elektrode karbon mereduksi MnO2 dan NH4+ menjadi Mn2O3 dan NH3.Sel aki

B.  sel volta sekunder






Sel aki disebut juga sebagai sel penyimpan, karena dapat berfungsi penyimpan listrik dan pada setiap saat dapat dikeluarkan .Sel aki terdiri atas elektrode Pb (anode) dan PbO2 (katode). Keduanya dicelupkan dalam larutan H2SO4 30%.
Reaksinya adalah :
Katoda            :          PbO2(s) + 4H+(aq) + SO42-(aq) → PbSO4(s) + 2H2O
Anoda :           Pb (s) + SO42-(aq) → PbSO4(s) + 2e-                                          
Hasil    :           PbO2(s) + Pb (s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq) → 2PbSO4(s) + 2H2O
Pada saat selnya berfungsi, konsentrasi asam sulfat akan berkurang karena ia terlibat dalam reaksi tersebut.
Keuntungan dari baterai jenis ini adalah bahwa ia dapat diisi ulang (recharge) dengan memberinya tegangan dari sumber luar melalui proses elektrolisis, dengan reaksi :
2PbSO4(s)  + 2H2O → PbO2(s) + Pb(s) + 4H+(aq) + 2SO42-(aq)
Kerugian dari baterai jenis ini adalah, secara bentuk, ia terlalu berat dan lagi ia mengandung asam sulfat yang dapat saja tercecer ketika dipindah-pindahkan.
C. Sel Bahan Bakar
Sel Bahan bakar merupakan sel Galvani dengan pereaksi – pereaksinya (oksigen dan hidrogen) dialirkan secara kontinyu ke dalam elektrode berpori. Sel ini digunakan pada pesawat ruang angkasa. Sel hidrogen-oksigen terdiri atas anode dari lempeng nikel berpori yang dialiri gas hidrogen dan katode dari lempeng nikel oksida berpori yang dialiri gas oksigen. Elektrolitnya adalah larutan KOH pekat.
Cara kerja sel ini adalah
a.       Gas hidrogen yang dialirkan pada pelat nikel berpori teroksidasi membentuk H2O.
2 H2 + 4 OH → 4 H2O + 4 e
b.      Elektron yang dibebaskan bergerak melalui kawat penghantar menuju elektrode nikel oksida.
c.       Pada elektrode nikel oksida elektron mereduksi O2 menjadi OH.
O2 + 2 H2O + 4 e → 4 OH
Reaksi yang terjadi pada sel ini sebagai berikut.
Anode : 2 H2(g) + 4 OH(aq) → 4 H2O(l) + 4 e
Katode : O2(g) + 2 H2O(l) + 4 e→ 4 OH(aq)
Reaksi : 2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l)
Biasanya pada sel ini digunakan platina atau senyawa paladium sebagai katalis








Daftar Pustaka

 http://www.slideshare.net/AnisaMarsMallow/sel-volta-atau-sel-galvani
http://www.mahfudcs.web.id/2012/04/materi-reaksi-elektrolisis-dan-hukum.html
http://esdikimia.wordpress.com/2011/09/28/sel-volta/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/prinsip-prinsip-dan-konsep-sel-volta/
http://budisma.web.id/materi/sma/kimia-kelas-xii/penerapan-sel-volta

kariotipe


Kariotipe adalah gambaran kromosom dalam suatu sel dengan berbagai struktur dari masing-masing kromosom. Kariotipe bisa digunakan untuk mengidentifikasi berbagai kelainan kromosom.Ilmu yang mempelajari seluruh set kromosom disebut kariologi.  Kromosom digambarkan dalam format standar yang disebut kariogram atau ideogram: berpasangan, diurutkan berdasarkan ukuran dan posisi sentromer untuk kromosom dengan ukuran yang sama. Sel manusia memiliki 23 pasang kromosom besar nuklir linier, (22 pasang autosom dan satu pasang kromosom seks) memberikan total 46 sel. Selain ini, sel-sel manusia memiliki ratusan salinan dari genom mitokondria.
 









Para 22 autosom diberi nomor oleh ukuran. Dua lainnya kromosom, X dan Y, adalah kromosom seks. Ini gambar kromosom manusia berbaris dalam pasangan disebut kariotipe.